Kekosongan adalah keberadaan yang mutlak.
Ada saatnya aku menemukan sesuatu, pun ada saatnya sesuatu yang menemukan aku.
Hingga suatu hari, aku berdiri di atas dasar.
Aku menunduk.
Kulihat ada puncak-puncak yang tak disyukuri.
Kemudian aku menoleh sedikit.
Kulihat ada berbagai keterkesanan yang menyesatkan.
Lalu aku menoleh lagi.
Kulihat ada keterbatasan yang hebat, buah-buah dari kamuflase.
Baiklah, aku diam saja.
Ini sopan santunku pada bumi yang bergerak.
Tetapi diam kan bukan berarti buta.
Aku tetap melihat.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar